Aktris asal Taiwan, Barbie Hsu, meninggal dunia pada usia 48 tahun akibat pneumonia yang disebabkan oleh influenza. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh saudara perempuannya, Dee Hsu, melalui agensinya pada Senin (3/2).
Penyebab Kematian dan Kronologi Kejadian
Menurut Dee Hsu, Barbie Hsu jatuh sakit setelah berlibur bersama keluarganya ke Jepang untuk merayakan Tahun Baru Imlek.
“Seluruh keluarga kami datang ke Jepang untuk berlibur, dan saudari saya yang paling baik hati dan tersayang, Barbie Hsu, meninggal karena pneumonia yang disebabkan oleh influenza dan sayangnya meninggalkan kami,” ungkap Dee Hsu, seperti diberitakan oleh Taiwan Focus.
Dee Hsu juga menyampaikan rasa syukur karena memiliki kesempatan untuk merawat dan menghabiskan waktu bersama kakaknya.
Perjalanan Karier Barbie Hsu
Barbie Hsu dikenal luas sebagai pemeran Dong Shancai dalam drama Taiwan Meteor Garden (2001), yang sukses di berbagai negara Asia. Selain itu, ia juga membintangi drama populer lainnya seperti Mars dan Summer’s Desire.
Pada 2012, Barbie Hsu memilih untuk hiatus dari dunia hiburan dan lebih fokus pada kehidupan pribadinya.
Kehidupan Pribadi
Barbie Hsu menikah dengan pengusaha asal China, Wang Xiaofei, pada tahun 2010. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak, seorang putri yang lahir pada 24 April 2014 dan seorang putra yang lahir pada 14 Mei 2016.
Namun, pada 22 November 2021, Barbie Hsu menggugat cerai Wang Xiaofei dengan alasan perselingkuhan dan perbedaan pandangan politik mengenai Taiwan dan China.
Tiga bulan setelah perceraiannya, Barbie Hsu kembali menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya, DJ Koo Jun-yup, seorang penyanyi dan DJ asal Korea Selatan. Pada 8 Maret 2022, mereka mengumumkan pernikahan mereka.
Penjelasan Medis: Bagaimana Influenza Bisa Berujung Kematian?
Kematian akibat pneumonia yang bermula dari influenza menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan publik. Menurut dokter spesialis paru, Profesor Erlina Burhan, pada kondisi normal, infeksi influenza umumnya bisa sembuh dengan sendirinya karena merupakan self-limiting disease.
Namun, dalam kondisi tertentu, influenza dapat berkembang menjadi pneumonia dan berujung fatal. Profesor Erlina menjelaskan bahwa ada dua faktor utama yang dapat meningkatkan risiko ini:
- Kondisi tubuh yang lemah – Ketika imunitas tubuh tidak optimal, virus influenza dapat berkembang tanpa bisa dilawan oleh sistem kekebalan tubuh.
- Paparan virus yang tinggi dan berkepanjangan – Jika seseorang terpapar virus dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu lama, peradangan luas pada paru-paru dapat terjadi.
Ketika peradangan pada paru-paru semakin parah, suplai oksigen ke tubuh menjadi terganggu, menyebabkan sesak napas dan kegagalan organ.
“Oksigen sangat penting untuk menjaga fungsi organ. Jika suplai oksigen terganggu akibat peradangan paru-paru yang luas, organ-organ dalam tubuh bisa rusak dan akhirnya menyebabkan kematian,” jelas Profesor Erlina.
Meninggalnya Barbie Hsu menjadi pengingat penting tentang risiko komplikasi serius akibat influenza, terutama bagi mereka dengan kondisi kesehatan yang rentan. Oleh karena itu, menjaga daya tahan tubuh, menghindari paparan virus berlebihan, serta mendapatkan vaksinasi influenza dapat menjadi langkah pencegahan yang penting.
Sementara itu, keluarga Barbie Hsu berencana untuk mengkremasi jenazahnya di Jepang sebelum membawanya pulang ke Taiwan untuk prosesi pemakaman.
