Jakarta – Bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang berbagai wilayah di Pulau Sumatera menimbulkan dampak kemanusiaan yang sangat serius. Hingga Minggu pagi, 14 Desember 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total korban meninggal dunia mencapai 1.006 orang, sementara 212 orang lainnya masih dinyatakan belum ditemukan.
Selain korban jiwa, BNPB juga melaporkan ribuan warga mengalami luka-luka akibat bencana tersebut. Tercatat sekitar 5.400 orang menderita cedera, baik dalam kategori ringan maupun berat, sebagai dampak langsung dari banjir dan longsor.
Proses pencarian terhadap korban yang hilang masih terus dilakukan oleh tim gabungan di lapangan. Di saat yang sama, penyaluran bantuan kemanusiaan kepada para penyintas tetap berjalan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.
Bencana ini tercatat meluas hingga 52 kabupaten dan kota di tiga provinsi di Sumatera. Kerusakan yang ditimbulkan tergolong masif, terutama pada sektor permukiman. BNPB mencatat sekitar 158 ribu rumah warga mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan yang beragam, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.
Dampak bencana juga menyasar berbagai fasilitas publik. Sedikitnya 1.200 fasilitas umum dilaporkan mengalami kerusakan. Rinciannya meliputi 219 fasilitas kesehatan, 581 sarana pendidikan, serta 434 rumah ibadah yang terdampak.
Kerusakan turut terjadi pada bangunan pemerintahan dan infrastruktur transportasi. Sebanyak 290 gedung perkantoran dilaporkan rusak, sementara 145 jembatan mengalami kerusakan atau terputus, sehingga menghambat akses evakuasi dan distribusi bantuan di sejumlah daerah.
Dari sisi wilayah, Provinsi Aceh menjadi daerah dengan jumlah korban meninggal terbanyak, yakni 415 orang, dengan 34 orang lainnya masih dalam pencarian. Sumatera Utara mencatat 349 korban meninggal dunia dan 91 orang dinyatakan hilang. Adapun di Sumatera Barat, jumlah korban meninggal mencapai 242 orang, sementara 92 orang lainnya belum ditemukan.
Jika ditinjau berdasarkan kabupaten dan kota, Kabupaten Agam di Sumatera Barat menjadi wilayah dengan korban jiwa tertinggi, yakni 184 orang. Posisi berikutnya ditempati Kabupaten Aceh Utara dengan 159 korban meninggal dunia, serta Kabupaten Tapanuli Tengah di Sumatera Utara dengan total 116 korban jiwa.
BNPB menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, unsur TNI-Polri, relawan, serta berbagai pihak terkait guna mempercepat pencarian korban hilang, pemulihan infrastruktur, dan penanganan pengungsi. Masyarakat juga diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi di sejumlah wilayah terdampak.