Jakarta – Dunia fashion internasional kehilangan salah satu tokoh paling berpengaruhnya. Giorgio Armani, desainer legendaris asal Italia yang dikenal dengan gaya elegan dan minimalis, meninggal dunia pada usia 91 tahun.
Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Armani Group, rumah mode yang ia bangun dari nol hingga menjelma menjadi kerajaan bisnis bernilai miliaran euro.
“Dengan kesedihan yang mendalam, Armani Group mengumumkan wafatnya pencipta, pendiri, dan sosok penggerak utama kami yang tak kenal lelah: Giorgio Armani,” tulis pernyataan resmi perusahaan, Jumat (5/9).
Armani menghembuskan napas terakhir di kediamannya, dikelilingi keluarga dan orang-orang terdekat. Menurut keterangan resmi, ruang duka akan dibuka untuk umum di Milan pada Sabtu dan Minggu, sebelum digelar prosesi pemakaman privat.
Maestro yang Mengubah Wajah Mode Dunia
Lahir di Piacenza, Italia, pada 11 Juli 1934, Giorgio Armani tumbuh menjadi ikon mode global dengan filosofi desain yang sederhana namun berkelas. Ia dikenal mengedepankan elegansi abadi (timeless elegance), dengan potongan bersih, warna netral, dan material berkualitas tinggi.
Julukan “Re Giorgio” atau Raja Giorgio disematkan kepadanya, bukan hanya karena popularitas karyanya, tetapi juga karena ketelitiannya. Armani dikenal tak segan turun tangan memperhatikan detail kecil, mulai dari tata rambut model hingga tata cahaya di peragaan busana.
Keberhasilannya menembus Hollywood pada era 1980-an semakin memperkuat posisinya. Armani disebut sebagai desainer yang mengubah wajah karpet merah dengan setelan jas rancangannya, dipakai para bintang film, atlet, hingga tokoh dunia.
Kerajaan Bisnis Mode
Lebih dari lima dekade berkarya, brand Armani berkembang pesat dengan lini bisnis yang mencakup busana, aksesori, parfum, kosmetik, hotel, hingga kafe. Meski ekspansif, ia tetap menjaga ciri khas desainnya: sederhana, mewah, namun tidak berlebihan.
Nama Armani bukan hanya identik dengan mode, tetapi juga gaya hidup kelas dunia. Menurut Forbes, pada puncak kejayaannya, kekayaan pribadi Giorgio Armani diperkirakan mencapai lebih dari 5 miliar dolar AS.
Perpisahan Sang Legenda
Sebelum berpulang, Armani sempat absen dari Milan Men’s Fashion Week Juni lalu karena masalah kesehatan—untuk pertama kalinya sepanjang kariernya. Saat itu, banyak yang menduga kesehatannya mulai menurun.
Ia juga tengah menyiapkan perayaan 50 tahun perjalanan brand Armani di ajang Milan Fashion Week bulan September ini. Namun, takdir berkata lain. Alih-alih perayaan, momen tersebut akan menjadi penghormatan bagi sang maestro yang telah meninggalkan jejak mendalam di industri mode.
Warisan Giorgio Armani
Kepergian Giorgio Armani menutup satu bab penting dalam sejarah mode dunia, namun warisan estetikanya akan terus hidup. Desain-desainnya yang elegan dan visioner akan tetap memengaruhi generasi desainer baru, sementara nama Armani akan selalu identik dengan kemewahan, kesederhanaan, dan keabadian.