Jakarta – Penghasilan Paus Leo XIV, yang baru saja terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik, baru-baru ini menarik perhatian publik. Banyak yang terkejut setelah mengetahui fakta sebenarnya tentang kompensasi finansial seorang paus.
Pada 8 Mei lalu, dunia menyaksikan momen penting ketika asap putih membubung dari cerobong Kapel Sistina, menandakan selesainya proses pemilihan Paus baru. Lebih dari 100 kardinal mengikuti Konklaf dan memilih Kardinal Robert Prevost, seorang rohaniwan asal Chicago berusia 69 tahun, yang kemudian mengambil nama kepausan Leo XIV.
Gaya Hidup Paus yang Bersahaja
Seperti pendahulunya, Paus Fransiskus, yang dikenal karena kesederhanaannya, Paus Leo XIV juga diperkirakan akan mengadopsi gaya hidup yang serupa. Walaupun posisi sebagai Kepala Gereja Katolik disertai dengan berbagai fasilitas, Paus secara teknis tidak menerima gaji formal.
Sebaliknya, seluruh kebutuhan hidupnya ditanggung oleh Vatikan, mulai dari tempat tinggal, makanan, layanan kesehatan, hingga transportasi. Hal ini mencerminkan komitmen terhadap kehidupan rohani yang menjauh dari kemewahan pribadi.
Berapa Gaji Seorang Paus?
Mengutip laporan dari Ladbible, meskipun secara resmi tidak digaji, seorang paus disebut bisa menerima sekitar €2.500 per bulan (sekitar Rp 46 juta). Namun, Paus Fransiskus menolak menerima pendapatan pribadi dan memilih untuk hidup sederhana, meneladani Santo Fransiskus dari Assisi, pelindung kaum miskin.
Meski tidak bergaji tetap, Paus tetap memiliki akses terhadap sumber daya besar yang disediakan Vatikan, termasuk dana untuk kegiatan amal dan dukungan sosial.
Penghasilan Sebelum Menjadi Paus
Sebelum menjabat sebagai paus, Robert Prevost memperoleh penghasilan bulanan antara €4.000 hingga €5.000 (sekitar Rp 74–92 juta) sebagai seorang kardinal. Meskipun gaji tersebut cukup besar, gaya hidupnya tetap dicirikan oleh kesederhanaan.
Sebagai paus pertama asal Amerika Serikat, Paus Leo XIV dikenal sebagai sosok moderat yang menaruh perhatian pada kelompok marginal. Ia diyakini akan meneruskan semangat pelayanan penuh kasih seperti Paus Fransiskus.
Meski tanpa gaji tetap, posisi Paus dilengkapi dengan dukungan finansial penuh dari Vatikan. Dengan akses terhadap fasilitas eksklusif dan dana amal yang besar, Paus menjalani kehidupan yang berkecukupan secara materi, namun tetap dalam bingkai kesederhanaan yang mencerminkan nilai-nilai spiritual yang dijunjung tinggi oleh Gereja Katolik.