Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya telah menyebabkan kenaikan signifikan pada tinggi muka air di beberapa titik pantau, termasuk Bendung Katulampa, Pos Pantau Depok, Pos Pantau Angke Hulu, dan Pesanggrahan. Kenaikan ini memicu luapan air di Kali Ciliwung, yang kemudian menyebabkan banjir di 38 Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, genangan air terjadi di 38 RT dengan ketinggian bervariasi. Wilayah terdampak terparah adalah Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, di mana ketinggian air mencapai 370 cm. Selain itu, beberapa wilayah lain di Jakarta juga mengalami genangan dengan ketinggian air berkisar antara 50 cm hingga 200 cm.
BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan tim untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Selain itu, warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Hal ini dikhawatirkan dapat memperparah kondisi banjir yang sudah terjadi. BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk memantau informasi cuaca secara berkala dan menghindari aktivitas di sekitar aliran sungai yang berpotensi meluap.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengaktifkan posko darurat banjir di beberapa lokasi untuk memudahkan koordinasi penanganan bencana. Warga yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi nomor darurat BPBD DKI Jakarta atau datang langsung ke posko terdekat.