Beranda LIFESTYLE Heboh Grup Facebook Tak Senonoh, Pemerintah dan Publik Bereaksi Keras
LIFESTYLE

Heboh Grup Facebook Tak Senonoh, Pemerintah dan Publik Bereaksi Keras

Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual.
Bagikan

Jakarta – Sebuah grup Facebook bertajuk “Fantasi Sedarah” memicu kemarahan publik setelah isinya yang menjurus pada topik inses (hubungan sedarah) viral di media sosial. Reaksi keras datang dari berbagai pihak, mulai dari warganet, pemerintah, hingga perusahaan induk Facebook, Meta.

Awal mula kehebohan ini terjadi ketika sejumlah pengguna media sosial seperti X (dulu Twitter) dan Instagram membagikan tangkapan layar dari percakapan-percakapan yang menjijikkan dalam grup tersebut. Grup itu disebut memiliki ribuan anggota aktif dan berisi narasi menyimpang yang memicu keprihatinan luas.

Menanggapi kegaduhan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) segera melakukan tindakan pemblokiran terhadap 30 tautan yang mengandung konten serupa. Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, menyatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Meta untuk menghapus konten dan juga telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

Tak hanya Komdigi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) juga mengecam keras keberadaan grup itu. Sekretaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu, menekankan bahwa bila ditemukan pelanggaran hukum, proses hukum harus segera ditegakkan demi memberikan efek jera dan melindungi anak-anak dari pengaruh negatif.

Dari sisi legislatif, Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, turut menyuarakan kemarahan. Ia mendesak agar kepolisian bertindak cepat dan tegas untuk menindak semua pihak yang terlibat dalam grup tersebut. Sahroni menyebut fenomena seperti ini sangat membahayakan dan tidak boleh dibiarkan.

Menanggapi desakan dari berbagai pihak, Direktorat Siber Polda Metro Jaya menyatakan bahwa penyelidikan terhadap grup tersebut sudah berjalan sejak pekan lalu. Direktur Siber Kombes Roberto Pasaribu menegaskan bahwa pihaknya tengah mendalami kasus ini secara serius.

Sementara itu, Meta selaku pemilik Facebook juga angkat bicara. Juru bicara Meta menegaskan bahwa segala bentuk eksploitasi terhadap anak atau konten menyimpang tidak akan ditoleransi. Grup tersebut telah diblokir dan Meta mengaku terus memantau serta menindak akun-akun dengan perilaku serupa.

Pengamat media sosial Enda Nasution turut memberikan komentar. Ia menyatakan bahwa keberadaan grup semacam itu jelas melanggar norma dan berpotensi merusak kesehatan mental pengguna. Enda mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap konten meresahkan dan tidak ragu melaporkannya.

Bagikan
Berita Terkait

MRT Jakarta Terapkan Tarif Spesial Rp243 dalam Rangka Hari MRT 2025

PT MRT Jakarta (Perseroda) memberikan penawaran menarik kepada para pengguna moda transportasi...

Demonstrasi Indonesia Gelap: Koalisi Warga Sipil & K-Popers Turun ke Jalan

Demonstrasi bertema “Indonesia Gelap” yang sebelumnya digelar oleh mahasiswa di kawasan Patung...

100 Nama Bayi Perempuan yang Terinspirasi dari Hari Valentine

Hari Valentine selalu identik dengan cinta, kasih sayang, dan kebahagiaan. Jika kamu...

Tips Menyatakan Cinta di Hari Valentine Sesuai Zodiak

Hari Valentine menjadi momen istimewa bagi banyak orang untuk mengungkapkan perasaan cinta....