Anak harimau Sumatera berusia 5 bulan bernama Bakso kini menjadi daya tarik baru di taman Animal Kingdom, Walt Disney World, Florida. Bakso adalah anak harimau pertama yang lahir di taman tersebut setelah tujuh tahun, sejak kelahiran bayi kembar Anala dan Jeda pada 2017. Kelahiran Bakso menjadi momen penting bagi Disney World dan upaya konservasi harimau Sumatera yang terancam punah.
1. Kelahiran Bakso: Tonggak Penting Konservasi
Bakso lahir pada 26 September 2024 dari induk bernama Sohni dan ayah bernama Conrad. Disney menggambarkan kelahirannya sebagai “tonggak penting” bagi taman hiburan dan upaya konservasi harimau Sumatera. Nama “Bakso” terinspirasi dari makanan khas Indonesia, bakso, yang berbentuk bulat seperti bola. Bakso berjenis kelamin jantan dan menjadi simbol harapan bagi masa depan spesiesnya.
Disney bekerja sama dengan Association of Zoos and Aquariums (AZA) dan Species Survival Plan (SSP) untuk melindungi dan membangun populasi harimau Sumatera yang terancam punah.
2. Perawatan Intensif Selama Kehamilan
Induk Bakso, Sohni, menjalani pemantauan ketat selama kehamilan oleh tim dokter hewan dan ahli perawatan hewan, dipimpin oleh dr. Natalie Mylniczenko. Teknologi canggih seperti USG dan tes darah digunakan untuk memastikan kesehatan Sohni dan anaknya. Sohni juga dilatih untuk berpartisipasi dalam perawatannya sendiri, menunjukkan kemajuan dalam metode konservasi modern.
Kelahiran Bakso sangat istimewa mengingat populasi harimau di alam liar terus menurun akibat ancaman seperti perburuan dan hilangnya habitat.
3. Masa Depan Bakso di Animal Kingdom
Bakso akan tetap berada di bawah asuhan ibunya hingga berusia 18-24 bulan. Setelah itu, pengunjung dapat melihatnya di Maharajah Jungle Trek, kemungkinan mulai awal 2025. Kehadiran Bakso menandai komitmen Disney dalam mendukung konservasi hewan, tidak hanya di taman hiburan tetapi juga di alam liar.
Program konservasi Disney bertujuan untuk melindungi spesies terancam punah dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam. Bakso menjadi bukti nyata dari upaya tersebut, membawa harapan baru bagi masa depan harimau Sumatera.