Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) secara resmi berdiri mulai hari ini, Senin (24/2). Peluncuran Danantara dilakukan di Istana Kepresidenan pada Senin pagi, di mana susunan Dewan Pengawas (Dewas) juga diumumkan.
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Menteri BUMN, Erick Thohir, sebagai Ketua Dewas Danantara, sementara Muliaman Hadad ditetapkan sebagai Wakil Ketua Dewas. Struktur pengawasan Danantara melibatkan berbagai kementerian dan lembaga negara untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.
Selain Erick Thohir dan Muliaman Hadad, Dewas Danantara akan diisi oleh perwakilan dari berbagai instansi, termasuk Kementerian Keuangan, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Danantara dibentuk sebagai badan pengelola investasi strategis yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengelolaan aset negara dan investasi di sektor-sektor prioritas. Keberadaan Danantara diharapkan dapat menjadi katalisator dalam menarik investasi asing dan domestik, serta mendorong pembangunan infrastruktur dan industri strategis di Indonesia.
Peluncuran Danantara didukung oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 tentang organisasi dan tata kelola Danantara. Selain itu, Presiden Prabowo juga menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2025 tentang pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara.
Keberadaan Danantara diharapkan dapat memperkuat peran BUMN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, tantangan utama adalah memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset dan investasi. Dengan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga pengawas, diharapkan Danantara dapat beroperasi secara efektif dan bebas dari praktik korupsi.
Peluncuran Danantara menandai babak baru dalam pengelolaan investasi dan aset strategis negara. Dengan dukungan regulasi yang kuat dan struktur pengawasan yang komprehensif, Danantara diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.