Jakarta – Adu gaji Ragnar Oratmangoen di FCV Dender dengan Fortuna Sittard menarik untuk dibahas. Striker Timnas Indonesia ini diketahui menerima bayaran yang cukup signifikan di klub barunya dibandingkan saat masih merumput di Belanda.
Ragnar, yang resmi dinaturalisasi pada Maret 2024, kini jadi salah satu andalan di lini depan skuad Garuda. Hingga Agustus 2025, pemain kelahiran 21 Januari 1998 tersebut sudah mengoleksi 10 caps dengan torehan 2 gol. Performanya membuat pelatih Patrick Kluivert kembali memasukkan namanya dalam daftar 27 pemain Timnas Indonesia untuk menghadapi Kuwait dan Lebanon pada FIFA Matchday September 2025.
Namun, di luar kiprah bersama Timnas, menarik menilik perjalanan karier Ragnar di level klub, terutama soal gaji yang diterimanya. Seperti apa perbedaannya di FCV Dender dan Fortuna Sittard?
Gaji di FCV Dender
Sejak 14 Agustus 2024, Ragnar resmi berseragam FCV Dender, klub asal Belgia yang dimiliki pengusaha Indonesia, Sihar Sitorus. Klub ini berkiprah di kasta tertinggi Liga Belgia.
Bersama Dender, Ragnar sejauh ini telah mencatatkan 22 penampilan dengan torehan 1 gol. Meski sempat menepi karena masalah kebugaran, ia dikabarkan siap comeback, sebuah kabar baik bagi klub sekaligus Timnas Indonesia.
Soal pendapatan, meski belum ada pengumuman resmi, Ragnar diperkirakan mengantongi bayaran hingga Rp8 miliar per musim. Angka ini tentu cukup fantastis, mengingat statusnya sebagai pemain Asia di kompetisi Eropa.
Gaji di Fortuna Sittard
Sebelum bergabung dengan Dender, Ragnar lebih dulu memperkuat Fortuna Sittard di Belanda pada musim 2023/2024. Kala itu, ia berstatus pemain pinjaman dari Groningen dan tampil di 31 laga dengan kontribusi 1 assist.
Pendapatannya di Fortuna ternyata jauh lebih kecil. Menurut catatan Capology, Ragnar hanya menerima sekitar 60.000 euro atau setara Rp1 miliar per musim.
Bagaimana Perbedaannya?
Jika dibandingkan, gaji Ragnar di FCV Dender dan Fortuna Sittard ibarat bumi dan langit. Dari perkiraan yang beredar, penghasilannya melonjak drastis hingga delapan kali lipat setelah pindah ke Belgia.
Kondisi ini menegaskan bahwa kepindahannya ke FCV Dender bukan hanya memberi peluang lebih besar tampil reguler, tetapi juga meningkatkan kesejahteraannya sebagai pesepakbola profesional.