Jakarta – Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan perluasan program vaksinasi HPV (Human Papillomavirus) gratis untuk perempuan berusia di atas 20 tahun, yang rencananya akan mulai berjalan pada tahun 2027. Namun, muncul pertanyaan di tengah masyarakat: seberapa efektif vaksin ini jika diberikan saat seseorang sudah dewasa?
Menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan dan laporan dari Immunize, vaksin HPV tetap memberikan perlindungan bagi perempuan dewasa, terutama mereka yang berusia antara 20 hingga 26 tahun. Pada rentang usia ini, vaksin masih dapat membantu mencegah infeksi HPV penyebab kanker serviks dan penyakit terkait lainnya, meski efektivitasnya menurun dibanding jika diberikan di usia lebih muda.
“Untuk perempuan usia di atas 26 tahun, vaksin HPV tidak lagi direkomendasikan karena manfaatnya jauh lebih rendah dibanding kelompok usia yang lebih muda,” tulis Kementerian Kesehatan dalam keterangannya, Senin (16/6/2025).
Vaksin HPV paling efektif bila diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual, yakni pada usia 9 hingga 14 tahun. Namun, pada kelompok usia 15-20 tahun, dua dosis vaksin masih dapat diberikan dengan interval enam bulan. Begitu pula bagi perempuan usia 21 tahun, di mana dua dosis juga disarankan dengan jarak penyuntikan yang sama.
Selain manfaatnya yang besar, vaksin HPV juga terbukti aman. Hingga kini, jutaan dosis telah diberikan di seluruh dunia tanpa adanya kejadian efek samping serius. Efek samping ringan seperti nyeri di area suntikan bisa muncul dalam 15 menit pertama pascavaksinasi, sehingga dianjurkan untuk beristirahat sejenak setelah menerima suntikan.
Tak hanya mencegah kanker serviks, vaksin HPV juga memberikan perlindungan terhadap kutil kelamin serta infeksi HPV jenis lain yang dapat memicu berbagai penyakit.
Dengan langkah pemerintah yang akan memperluas cakupan vaksinasi HPV secara gratis, diharapkan semakin banyak perempuan dewasa yang terlindungi dari risiko penyakit yang dapat dicegah sejak dini.