Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang menimpa cucu mantan Menko Polhukam Mahfud Md, yang menjadi korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Ya, kami mohon maaf atas kejadian itu,” ujar Dadan kepada awak media usai Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).
Dadan menjelaskan, rapat bersama DPR, Kementerian Kesehatan, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) digelar untuk mengevaluasi dan memperbaiki tata kelola pelaksanaan program MBG agar insiden serupa tidak terulang.
“Kami rapat hari ini juga untuk memperbaiki tata kelola program,” tegasnya.
Sebelumnya, Mahfud Md mengungkapkan bahwa cucunya mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program MBG di sekolahnya di Yogyakarta.
“Cucu saya juga keracunan… iya, MBG. Di Jogja. Cucu ponakan ya,” kata Mahfud dalam kanal YouTube Mahfud MD Official, dikutip Rabu (1/10/2025).
Menurut Mahfud, kejadian itu juga dialami oleh sejumlah teman cucunya di sekolah. Mereka dilaporkan mengalami muntah-muntah setelah makan makanan MBG, dan beberapa bahkan harus dirawat di rumah sakit.
“Satu kelas itu ada delapan orang yang langsung muntah. Enam di antaranya, termasuk kakaknya, sempat dirawat di rumah sakit tapi sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik,” jelas Mahfud.
Mahfud menilai kasus keracunan yang melibatkan siswa sekolah dasar ini tidak bisa dianggap sepele. Ia mengingatkan bahwa meskipun persentasenya kecil dibanding total penerima manfaat, nyawa manusia tetap harus menjadi prioritas.
“Memang Presiden bilang hanya 0,0017 persen dari total, kecil sekali. Tapi ini menyangkut nyawa. Sama seperti kecelakaan pesawat—satu kejadian saja bisa jadi perhatian dunia,” tutur Mahfud.