Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa sebagian besar tarif perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa kini telah mencapai hampir 0 persen. Hal ini menandai kesiapan kedua pihak untuk segera mengesahkan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) pada September 2025 mendatang.
“Perjanjian CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa sebenarnya akan menjadi bentuk kerja sama pasar bebas. Hampir semua tarif kita sudah selesai, dan hampir seluruhnya nol persen,” ujar Presiden Prabowo saat menjawab pertanyaan wartawan di Brussels, Belgia, Minggu (13/7), sebagaimana terekam dalam video yang diterima media di Jakarta pada Senin dini hari.
Presiden menekankan bahwa CEPA bukan hanya kesepakatan dagang biasa, namun juga langkah strategis yang menandai era baru dalam hubungan ekonomi kedua pihak.
“Uni Eropa adalah pasar besar dengan populasi lebih dari 460 juta jiwa dan PDB yang sangat besar. Ini adalah momen penting dan bersejarah bagi Indonesia,” imbuhnya.
Akhiri Perundingan Selama 10 Tahun
Dalam konferensi pers bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Gedung Berlaymont, Presiden Prabowo secara resmi menyampaikan bahwa perundingan CEPA yang berlangsung selama satu dekade akhirnya mencapai kata sepakat.
“Hari ini kita capai terobosan besar. Setelah 10 tahun berunding, kami rampungkan CEPA, yang merupakan bentuk kerja sama pasar bebas. Kami sepakat pada banyak hal, yang intinya saling menguntungkan dan saling menghargai kepentingan ekonomi masing-masing,” jelas Prabowo.
Dampak Ekonomi: Potensi Perdagangan Meningkat Dua Kali Lipat
Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menambahkan bahwa kesepakatan ini membuka peluang besar bagi peningkatan arus perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa.
“Dengan I-EU CEPA ini, nilai perdagangan bisa naik dua kali lipat dari 30 miliar dolar AS menjadi 60 miliar dolar AS. Kami juga optimistis bahwa iklim investasi akan membaik,” ungkap Rosan saat mendampingi Presiden di Brussels.
Diplomasi Tingkat Tinggi di Jantung Eropa
Dalam kunjungan resminya ke Brussels sejak Sabtu (12/7), Presiden Prabowo bertemu dengan para pemimpin tinggi Uni Eropa, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa António Costa, serta Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie.
Turut serta dalam lawatan tersebut sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Duta Besar RI untuk Belgia Andri Hadi.