Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2025 tercatat sebanyak 23,85 juta jiwa. Angka ini mengalami penurunan tipis dibanding periode sebelumnya dan menjadi rekor terendah dalam 20 tahun terakhir.
“Data kemiskinan tahun 2025 menunjukkan capaian terendah dalam dua dekade terakhir,” ujar Ateng Hartono, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, dalam konferensi pers yang digelar Jumat, 25 Juli 2025.
Namun, tingkat kemiskinan di wilayah perkotaan justru mengalami kenaikan, dari sebelumnya 6,66% menjadi 6,73%. BPS menjelaskan, hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah setengah pengangguran di perkotaan pada Februari 2025, yang naik sekitar 460 ribu orang dibanding Agustus 2024.
Selain itu, kenaikan harga kebutuhan pokok seperti cabai rawit, minyak goreng, dan bawang putih turut memengaruhi daya beli, terutama bagi rumah tangga berpenghasilan rendah atau kelompok rentan miskin.
“Warga perkotaan sangat bergantung pada harga pasar, karena umumnya mereka tidak memproduksi sendiri kebutuhan pokoknya. Maka ketika harga naik, daya beli masyarakat bawah langsung tertekan,” jelas Ateng.