Jakarta – Batuk merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari kuman, virus, alergen, maupun partikel asing lainnya. Namun, ketika batuk terasa mengganggu, beberapa bahan alami bisa menjadi pilihan pereda yang aman.
Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi, menjelaskan bahwa sejumlah bahan sederhana yang ada di rumah terbukti bermanfaat untuk meringankan batuk.
Pilihan Bahan Alami Pereda Batuk
- Jahe
Jahe segar maupun bubuk dapat membantu melemaskan otot saluran napas, mengurangi peradangan, serta melawan bakteri.
“Ambil sekitar satu ruas jari atau 20–40 gram jahe segar, rebus atau seduh dengan air panas 10–15 menit, lalu minum selagi hangat,” ujar Santi. - Madu
Dapat dikonsumsi langsung, dicampur air hangat, atau dioleskan pada roti. Takaran ideal sekitar dua sendok teh. Namun, penderita diabetes disarankan berkonsultasi dulu ke dokter, dan madu tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia satu tahun. - Kunyit
Selain untuk masakan, kunyit juga bersifat anti radang, antioksidan, dan antibakteri. Konsumsinya lebih efektif bila dipadukan dengan lada hitam agar zat aktifnya lebih mudah diserap tubuh. - Daun mint
Bisa dijadikan seduhan, infused water, atau dicampur ke dalam jus buah. - Lemon/Jeruk nipis
Sebaiknya ditambahkan pada air hangat (bukan panas) agar kandungan vitamin C tetap terjaga. - Nanas
Mengandung bromelain yang mampu mengencerkan dahak serta membantu meredakan batuk akibat alergi atau asma. - Daun timi
Seduhan daun timi dapat diminum dengan tambahan madu untuk rasa dan manfaat lebih optimal.
Selain bahan-bahan tersebut, cara lain yang bisa membantu meredakan batuk antara lain minum air hangat, mengonsumsi makanan berkuah, terapi uap dengan minyak esensial, berkumur dengan air garam, hingga menggunakan balsam yang mengandung mentol atau eukaliptus.
Kapan Harus ke Dokter?
Meski bahan alami bisa membantu, dr. Santi menegaskan pentingnya segera memeriksakan diri jika batuk tak kunjung sembuh lebih dari satu minggu, disertai dahak kental berwarna kuning-hijau, batuk darah, kesulitan bernapas, atau nyeri dada.
“Segera konsultasi ke tenaga medis bila batuk berkepanjangan dengan gejala berat, agar kondisi lebih serius dapat dicegah,” jelasnya.