Beranda NEWS 6 Fakta Gunung Semeru Meletus Dahsyat
NEWS

6 Fakta Gunung Semeru Meletus Dahsyat

6 Fakta Gunung Semeru Meletus Dahsyat.
6 Fakta Gunung Semeru Meletus Dahsyat.
Bagikan

Jakarta – Gunung Semeru di Jawa Timur kembali mengalami erupsi hebat hingga statusnya dinaikkan menjadi Level IV atau Awas. Erupsi yang terjadi memicu kepanikan warga karena menyemburkan awan panas dan material vulkanik dalam jarak yang sangat jauh. Berikut rangkuman enam fakta penting terkait letusan Gunung Semeru, Kamis (20/11/2025).

1. Awan Panas Meluncur hingga 5,5 Kilometer

Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini melepaskan awan panas sejauh 5,5 km ke arah Besuk Kobokan. Kolom abu terlihat berwarna kelabu pekat dan condong ke barat laut hingga utara.
Data dari Pos Pengamatan Gunung Semeru menunjukkan erupsi terekam dengan amplitudo maksimum 40 mm selama 16 menit 40 detik.

Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Isnugroho, mengonfirmasi bahwa awan panas guguran ini meluncur dari puncak mengarah langsung ke Besuk Kobokan.

2. Status Aktivitas Naik ke Level IV (Awas)

Badan Geologi menaikkan status Gunung Semeru dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB.
Dengan peningkatan status ini, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 8 km dari puncak dan diminta mewaspadai aliran sungai yang berpotensi dilalui material erupsi, lahar, maupun guguran lava.

3. Warga Berteriak Histeris Saat Awan Panas Menerjang

Awan panas guguran Semeru sempat mencapai radius 13 kilometer, bahkan sampai ke Jembatan Gladak Perak. Video yang beredar memperlihatkan warga panik berlarian, saling mengingatkan, dan berusaha menyelamatkan diri ketika awan panas meluncur cepat menyapu lembah.

Beberapa warga Desa Supit Urang melaporkan bahwa kepulan awan panas mulai terlihat sekitar pukul 14.13 WIB. Aktivitas pertambangan di dua sungai langsung dihentikan, sementara warga mengungsi ke area yang dianggap aman.

4. Jalur Pendakian Ditutup Total

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup seluruh aktivitas pendakian, termasuk jalur ke Ranu Kumbolo.
Keputusan ini diambil mengikuti rekomendasi Badan Geologi terkait peningkatan status menjadi Awas. Pendakian ditutup sampai kondisi kembali dinyatakan aman, mengingat potensi bahaya erupsi masih tinggi.

Selain radius 8 km, masyarakat juga diminta menghindari zona sektoral selatan–tenggara sejauh 20 km, yang berpotensi menjadi jalur aliran material vulkanik.


5. Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat 7 Hari

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Semeru selama 7 hari, mulai 19–25 November 2025.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengimbau seluruh kepala desa dan camat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengarahkan warga mengungsi ke lokasi aman, serta memastikan koordinasi penanganan berjalan optimal.

6. Sebanyak 178 Pendaki Tertahan di Ranu Kumbolo

Erupsi besar ini menyebabkan 178 pendaki terjebak di kawasan Ranu Kumbolo. BNPB mengerahkan tim khusus yang dipimpin Deputi 1 untuk melakukan evakuasi dan penanggulangan cepat.

Selain itu, tercatat 300 warga mengungsi di tiga titik, yaitu:

  • Balai Desa Oro-oro Ombo (±200 orang)
  • Balai Desa Penanggal (proses pendataan)
  • SD 2 Supiturang (±100 orang)

Hingga kini belum ada laporan korban jiwa, namun pemantauan dan evakuasi terus dilakukan secara intensif.

Bagikan
Berita Terkait

BMKG Keluarkan Peringatan Dini: Siklon Tropis Senyar Picu Hujan Ekstrem di Aceh dan Sumut

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini terkait...

Rentetan Bencana Melanda Sumatera Utara, 11 Daerah Hancur Diterjang Banjir dan Longsor

Jakarta – Dalam tiga hari terakhir, Sumatera Utara dikepung rangkaian bencana hidrometeorologi....

Banjir Bandang Genangi Tapanuli Tengah, Jalan Rusak dan Warga Dievakuasi

Jakarta – Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) kembali dilanda banjir bandang pada Selasa...

Gunung Semeru Erupsi, Akses Malang–Lumajang Ditutup Sementara

Jakarta – Erupsi Gunung Semeru berdampak langsung pada akses lalu lintas di...