Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi tektonik di wilayah pantai utara Pulau Morotai, Maluku Utara, pada Selasa, 4 Februari 2025, pukul 04.35 WIB. Berdasarkan hasil analisis, gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,1.
Lokasi dan Kedalaman Gempa
Episenter gempa terletak pada koordinat 2,87° Lintang Utara dan 128,05° Bujur Timur, dengan lokasi berada di laut, sekitar 71 kilometer timur laut Pulau Doi, Maluku Utara. Gempa ini terjadi pada kedalaman 96 kilometer.
Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah yang dipicu oleh aktivitas intraslab lempeng Laut Maluku. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” ujarnya dalam keterangan resminya.
Dampak dan Skala Intensitas
Guncangan akibat gempa ini dirasakan di beberapa daerah dengan skala intensitas yang berbeda. Di Morotai, gempa dirasakan dengan intensitas III MMI, yang berarti getaran terasa nyata di dalam rumah dan terasa seperti truk yang sedang melintas. Sementara itu, di wilayah Sangihe, guncangan tercatat pada skala II-III MMI, di mana beberapa orang merasakan getaran dan benda ringan yang digantung bergoyang.
Tidak Berpotensi Tsunami dan Imbauan BMKG
Berdasarkan hasil pemodelan, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hingga pukul 04.55 WIB, BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa,” tambah Daryono.