Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa sumber pendapatan terbesar federasi berasal dari penjualan jersey Timnas Indonesia, mencapai Rp150 miliar. Selain itu, penjualan tiket pertandingan Timnas Indonesia juga memberikan kontribusi signifikan dengan total Rp110 miliar.
Erick Thohir juga menekankan pentingnya dukungan sektor swasta dalam pembiayaan PSSI. Ia menyebut bahwa sekitar 70 persen program PSSI didanai oleh sektor swasta, termasuk sponsor, hak siar televisi, dan kontribusi suporter melalui pembelian jersey dan tiket. Baru-baru ini, PSSI menjalin kerja sama dengan VinFast, menambah daftar 27 perusahaan nasional dan internasional yang mendukung program PSSI.
Sejak Erick Thohir menjabat pada Februari 2023, PSSI telah menerima pendapatan sebesar Rp250 miliar dari sponsor. Meskipun angka ini signifikan, Erick mengakui bahwa jumlah tersebut masih kecil dibandingkan dengan federasi sepak bola negara lain, seperti Jepang yang memiliki pendanaan mencapai Rp2,7 triliun.
PSSI juga telah mendirikan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia yang bertujuan untuk merawat dan membina mantan pemain Timnas. Yayasan ini fokus pada program kesehatan dan penataan karier bagi para mantan pemain setelah pensiun.
Dengan upaya kolaboratif antara PSSI, pemerintah, dan sektor swasta, diharapkan pendanaan yang kuat dapat mendukung pengembangan sepak bola Indonesia menuju prestasi yang lebih tinggi di kancah internasional.